Aturan-Aturan Fonologis pada Nama Panggilan Orang
DOI:
https://doi.org/10.58776/snarmudika.v1i1.86Kata Kunci:
aturan fonologi, nama panggilan, orang sundaAbstrak
Orang sunda memiliki nama panggilan yang terkadang sangat berbeda dengan nama lengkapnya dan atau tidak sesuai dengan ejaannya. Selain itu, terkadang orang yang memiliki nama yang sama tapi berbeda tempat tinggal, memiliki nama panggilan yang sama juga. Apakah dalam pembuatan nama panggilan, orang sunda memiliki landasan dan aturan? Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola-pola pembuatan nama panggilan orang sunda dan mendeskripsikan aturan-aturan fonologi apa saja yang terdapat pada nama pangilan orang sunda. Pendekatan kualitatif dengan wawancara merupakan metode penelitian yang digunakan. Sumber data pada penelitian ini adalah orang-orang sunda yang tinggal di wilayah provinsi Banten yang berjumlah seratus orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pembuatan nama panggilan ada empat tipe dan aturan fonologi yang terdapat pada pembuatan nama panggilan adalah penambahan segmen dan asimilasi. Dikarenakan penelitian ini tidak menginvestigasi alasan yang melatarbelakangi pembuatan nama-nama panggilan dan makna dari nama panggilan tersebut, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengeksplorasi pembuatan nama panggilan berdasarkan berdasarkan kajian semantik dan kajian sosiolinguistik.
Kata Kunci: aturan fonologi, nama panggilan, orang sunda
ABSTRACT
Nicknames of sundanese people sometimes are very different from their full names and/or do not match with its spelling. In addition, sometimes people with similar full name have similar nicknames although they live in different places. Is there any rule in composing sundanese nickname? Therefore, this study aims at finding out of the patterns in making nicknames for Sundanese people and describing phonological rules which are contained in Sundanese nicknames. A qualitative approach with interviews is employed in this study. The source of the data in this study is the Sundanese people who live in the province of Banten. The numbers of participants are one hundred people. The results of the study show that there are four types in composing nicknames and the phonological rules which are found in Sundanese nickname are segment addition and assimilation. Since this research does not investigate the reasons behind the making of nicknames and the meaning of these nicknames, it is suggested for future researchers to explore making nicknames based on semantic studies and sociolinguistic studies.
Keywords: nickname, phonological rules, sundanese
Referensi
R. C. Major and D. Crystal, A Dictionary of Linguistics and Phonetics, vol. 76, no. 3. 1992. doi: 10.2307/330198.
H. Abubakari, “Personal names in Kusaal: A sociolinguistic analysis,” Lang. Commun., vol. 75, pp. 21–35, 2020, doi: 10.1016/j.langcom.2020.07.003.
R. Kennedy and T. Zamuner, “Nicknames and the lexicon of sports,” Am. Speech, vol. 81, no. 4, pp. 387–422, 2006, doi: 10.1215/00031283-2006-026.
D. A. D. Savitri, “Hakikat Fonologi,” Fonologi Bhs. Indones., pp. 1–45, 2007, [Online]. Available: http://repository.ut.ac.id/4732/1/PBIN4102-M1.pdf
T. Widyawasti, “Bahasa Sunda Dialek Pangandaran di kecamatan Sidamulih,” Lokabasa, 8(1), 101–110., vol. 1, no. 1, pp. 102-, 2017, [Online]. Available: https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Kategori
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nunung Nurhayati

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.